//
you're reading...
inspirasi

NIKMATI SEJUKNYA WISATA PEGUNUNGAN

(24/9) Kabupaten Sumbawa Barat memiliki potensi pariwisata yang sangat menjanjikan. Mengingat Kabupaten ini merupakan salah satu tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Wisata Pantai merupakan wisata yang umum dikunjungi oleh wisatawan karena ombak yang dimiliki oleh pantai-pantai yang ada di daerah ini memiliki ciri khas tersendiri. Namun tak banyak investor ataupun pengusaha lokal yang melirik potensi wisata daerah pegunungan yang ada di daerah ini. Penulis merangkum beberapa lokasi wisata pegunungan yang pernah penulis kunjungi sebelumnya yang mungkin bisa menjadi referensi bagi rekan-rekan untuk berwisata dan melepas stress dan beban pekerjaan dan urusan-urusan lainnya. Berikut penulis memaparkan satu persatu obyek wisata yang bisa menjadi alaternatif wisata :

1. Pemandian Lala Jinis

Pemandian ini berada di Desa Seran Kecamatan Seteluk.. Untuk mencapai lokasi bisa dicapai dengan  kendaraan roda 2 atau roda 4 hingga diujung desa Seran. Setelah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh lebih kurang 1 km melalui hamparan sawah warga dan melintasi pinggiran hutan hingga mencapai lokasi pemandian ini. Pemandian ini merupakan pemandian yang konon katanya tempat mandinya Putri bangsawan yang tercantik di suku Sumbawa bernama “Lala Jinis”. Lala Jinis sering menghabiskan waktunya dengan bermain-main dengan para dayangnya yang selalu menemaninya kemana pun ia pergi. Air dari Pemandian ini dipercaya dapat menjadi obat awet muda dan sumber kecantikan bagi gadis-gadis yang ingin segera mendapat jodoh. Air yang mengalir di Pemandian ini berasal dari sumber mata air yang ada di pegunungan sekitarnya.Air pegunungan yang terasa sejuk dan menyegarkan ditambah rindangnya pepohonan dipinggir sungai menambah keasrian lingkungan pemandian ini yang masih alami. Dilokasi ini dapat ditemukan batu besar mendatar serupa kasur yang konon katanya sering dijadikan sebagai tempat mandinya Putri cantik ini. Juga terdapat bekas jejak telapak kaki putri Lala Jinis yang sudah membatu dan masih berada dilokasi pemandian ini. Banyak masyarakat sekitar yang mengunjungi lokasi ini bersama-sama dengan keluarga masing-masing untuk sekedar makan bersama, ataupun bermain air di pemandian yang airnya jernih ini. Namun belum begitu banyak dikenal oleh kalangan luas karena belum pernah tersentuh oleh pembangunan ataupun pengembangan obyek wisata baik oleh investor maupun pemerintah daerah setempat.

2. Air Terjun Penujan

Mungkin sudah banyak masyarakat yang tahu tentang keberadaan air terjun ini. Air Terjun Penujan berada di Kecamatan Brang Ene tepatnya di Desa Menemeng. Penulis mengunjungi lokasi wisata ini di musim penghujan dimana jalur yang dilalui untuk mencapai air terjun ini dalam kondisi licin dan berlumpur. Dengan ketinggian hampir 10 meter air terjun ini akan terlihat indah andai saja saat itu debit airnya banyak. Namun karena daerah tangkapan air hujan yang berada dihulu sungai yang mengalir ke air terjun ini sudah jauh berkurang akibat penebangan liar membuat air yang mengalir di air terjun sangat sedikit bahkan cenderung merembes melalui sisi-sisi bebatuan. Untuk mencapai lokasi, penulis bersama-sama dengan rekan-rekan yang sudah biasa melintasi jalur air terjun ini dengan senang hati mengantar dan  menemani penulis hingga tujuan. Lokasi dapat dicapai dengan kendaraan roda 2 hingga desa paling ujung di jalur ini. Dilanjutkan dengan berjalan kaki di jalan stapak menyusuri pinggir kali yang airnya berasal dari air terjun ini. Melintasi sungai sedalam hampir 85 cm, melintasi areal perkebunan kelapa milik warga setempat hingga menyusi pnggiran sungai yang kanan kirinya berderet batu-batu besar yang terkadang menahan laju air sungai yang debitnya kian berkurang dari waktu ke waktu. Senasib dengan Pemandian Lala Jinis, lokasi wisata ini juga belum mendapat sentuhan tangan-tangan kreatif yang mempercantik lokasi ini sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata.

3. Bendungan Plampo’o

Bendungan ini merupakan bendungan yang dibangun di zaman Penjajah Belanda yang beberapa tahun lalu sempat dikelola oleh Perusahaan Tambang terbesar di Dunia yaitu PT. NNT yang kini sedang beroperasi di wilayah ini. Bendungan ini berlokasi di Kecamatan Sekongkang. Untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 atau roda 4. Disekitar bendungan telah dibangun beberapa “berugak” atau rumah-rumah mini yang digunakan untuk berteduh oleh Perusahaan pertambangan tersebut yang diperuntukkan bagi karyawan-karyawannya untuk berekreasi dengan keluarga masing-masing. Namun karena sudah tidak dikelola seintensif dulu kini potensi wisata ini cenderung tak terawat dan hampir rusak. Dengan rindangnya pepohonan dan sejuknya air bendungan ini dapat menjadi nilai jual bagi wisatawan yang ingin mencari sensasi lainnya dalam berekreasi. Obyek wisata satu ini dapat menjadi alternatif asalkan dikelola kembali seperti sebelumnya.

4. Tiu Nisung

Dalam bahasa Sumbawa Tiu bisa diartikan sebagai genangan mata air dimana air-air yang berkumpul itu tidak akan pernah kering walaupun dimusim kemarau. Tiu Nisung berada di desa Seteluk Atas Kec. Seteluk, lokasi ini sering dijadikan sebagai arena rekreasi keluarga karena lokasinya yang sejuk dan nyaman untuk beristirahat. Warga sekitar sering memanfaatkan areal ini untuk sekedar berkumpul dengan keluarga sambil membawa penganan-penganan kecil untuk dinikmati bersama. Untuk mencapai lokasi ini dibutuhkan kesabaran dan keuletan karena jalur nya yang lumayan terjal untuk dilalui. Penulis  berangkat dari desa Seteluk Atas ke lokasi dengan mengendarai kendaraan roda dua melewati perkebunan jati, hamparan sawah, dan bukit terjal. Untuk meneruskan hingga ke lokasi penulis terpaksa berjalan kaki menyusuri pinggir sungai yang airnya berasal dari Tiu di hulu sungai. Disebut Tiu Nisung karena tempat berkumpulnya mata air ini berbentuk “Nisung” atau dalam bahasa Indonesia disebut Lesung, suatu alat yang biasa digunakan petani untuk menumbuk padi.

Keindahan alam sekitar dan sejuknya udara disekitar lokasi wisata ini menjadikannya sebagai tempat favorit bagi keluarga untuk berkumpul sambil bersantai bahkan kumpulan muda-mudi juga kadang kala menjadikan tempat ini sebagai ajang uji nyali berenang di dalam “Tiu” ini, kedalamannya hampir hingga 3 meter, cukup dalam untuk mereka yang sedang belajar untuk bis berenang. Untuk mengunjungi lokasi ini, pengunjung tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena belum ada penarik karcis masuk ataupun tukang parkir yang harus dibayar jasanya. Semuanya masih alami dan belum tersentuh pengelolaannya.

Demikianlah beberapa alternatif lokasi wisata bagi rekan-rekan yang mungkin bosan dengan wisata pantai. Tak ada salahnya mencoba berkunjung dan merasakan sejuknya belaian alam lewat udara segar yang dibutuhkan otak kita untuk merefresh kembali memory dan kemampuan otak kita melalui terapi alam pegunungan. Dikesempatan yang lain penulis akan mencoba untuk memuat lokasi wisata yang lebih bervariasi agar dapat menambah wawasan kita akan dunia wisata.Selamat mencoba!!

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar

September 2012
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930

Statistik Blog

  • 26.136 dilihat